Connect with us

CAHAYA ISLAM

12 Pelajaran dari Hadits ‘Rasulullah “Jagalah Allah, Dia akan Menjagamu”

Published

on

Al Qu’an | foto net

ACEHTIMES.ID | JAKARTA – Mantan mufti Mesir Syekh Ali Jumah memaparkan 12 hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik dari hadits tentang balasan kepada orang-orang yang menjaga ketaatannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

عنأبيالعباسعبداللهبنعباسرضياللهعنهما،قال: كنتخلفالنبييومًافقال: “ياغلامإنيأعلمككلمات،احفظاللهيحفظك،احفظاللهتجدهتجاهك،إذاسألتفاسألالله،وإذااستعنتفاسعتنبالله،واعلمأنالأمةلواجتمعتعلىأنينفعوكبشيءلمينفعوكإلابشيءقدكتبهاللهلك،وإذااجتمعواعلىأنيضروكبشيءلميضروكإلابشيءقدكتبهاللهعليك،رفعتالأقلاموجفتالصحف“. [رواهالترمذي].

Dalam hadits tersebut, Abu Al Abbas berkata, “Suatu hari aku pernah berboncengan bersama Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam” Lalu Rasulullah  Shalallaahu Alaihi Wassalaambersabda, “Hai, nak, sungguh aku akan mengajarimu beberapa kalimat, ‘Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon pertolongan maka mintalah kepada Allah.

Masih dalam hadits tersebut, Nabi Shalallaahu Alaihi Wassalaam bersabda, “Ketahuilah, kalau seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu, dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.'” Syekh Ali Jumah menjelaskan, hadits itu memberikan 12 hikmah yang dapat dipetik yaitu sebagai berikut: 

Pertama, ketika seseorang mencapai usia yang sudah renta tetapi masih diberikan kesehatan, dia mengatakan bahwa tubuhnya yang sehat di usia senja ini adalah pemberian dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena ia telah memelihara tubuhnya di masa kecil. 


Karena itu, simpanlah Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam hati, maka Dia akan memberikan perlindungan dari musuh-musuh dan hal-hal yang memalukan serta marabahaya. 

Kedua, Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah absen atas permohonan doa dari para hamba-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak mengabaikan para hamba-Nya yang senantiasa berdoa memohon pada-Nya.

Ketiga, jangan meminta apapun kepada makhluk, maka mintalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Umat Islam terdahulu, ketika mereka mendapat perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka mereka pun mengerjakannya. Jika permintaan mereka belum terkabulkan, maka mereka tidak akan meminta kepada selain-Nya. 

Keempat, jika seorang hamba ingin meminta pertolongan, maka mintalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata bukan makhluk-Nya.

Kelima, jika umat Islam berkumpul, mereka tidak memberikan manfaat, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala gariskan padamu. Karena itu, pujilah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan mengucapkan hamdalah. 

Keenam, sedangkan jika mereka berkumpul untuk menyakitimu dengan sesuatu, mereka hanya akan menyakitimu dengan sesuatu yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala gariskan padamu. Maka jangan takut kecuali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Bertawakallah pada-Nya.

Ketujuh, tidak ada kekuasaan atau kekuatan kecuali atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Baca Juga

Kedelapan, dekati Allah Subhanahu Wa Ta’ala saat kita sedang makmur atau bahagia, sebab Dia ada ketika kita mengalami kesulitan. Terkadang manusia hanya mendekati Allah Subhanahu Wa Ta’alasaat sedang susah dan jika sedang senang mereka pun lupa pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maka, hadits di atas menekankan bahwa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala, senantiasa bersama orang-orang yang sedang dirundung kesulitan meski kita sendiri mengingat-Nya hanya saat sedang bahagia. 

Kesembilan, ketahuilah, kesalahan yang dilakukan oleh setiap Muslim tidak akan menimpanya. Dan apa yang terjadi pada diri kita tidak akan membuat kita bersalah. Karena itu, seorang hamba tidak mungkin mentaati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kecuali dia sendirilah yang menginginkannya.

Kesepuluh, kemenangan yang sejati adalah dengan kesabaran. Kemenangan dan kesabaran ibarat dua sahabat yang selalu jalan bareng. Inilah mengapa, banyak orang terburu-buru berjalan di kehidupan duniawi ini agar cepat menuai hasil, tetapi berujung pada kekecewaan.

Kesebelas, ada kemudahan di balik kesulitan. Keduabelas, karena ada kemudahan di balik kesusahan, maka jangan pernah berputus-asa dan terus berdoa kepada Allah  Subhanahu Wa Ta’ala untuk kebaikan. Syekh Ali Jumah menyampaikan, keduabelas hikmah atau pelajaran ini diberikan oleh Rasulullah kepada Ibnu Abbas dan umat Islam setelahnya.| ROI

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *