LINTAS NANGGROE
Desa Jamur Ujung Kehidupan di Balik Kabut
Redelong-Kabut tipis pagi itu menyelimuti Desa Jamur Ujung, sebuah desa kecil yang terletak di perbukitan Aceh bagian tengah. Udara sejuk menyapa setiap langkah, sementara aroma tanah basah dan dedaunan segar menjadi ciri khas suasana alam di sini. Desa ini seolah hidup dalam pelukan kabut, menghadirkan ketenangan bagi siapa pun yang datang. Desa Jamur Ujung tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memanjakan mata, tetapi juga karena kehidupan warganya yang masih lekat dengan tradisi dan kesederhanaan. Jalan-jalan kecil yang membelah hamparan perkebunan kopi dan sayuran memperlihatkan aktivitas warga sejak pagi hari sebagian menuju ladang, sebagian lagi menyiapkan hasil bumi untuk dijual ke pasar terdekat.


“Setiap hari kabut selalu datang, terutama di pagi dan sore. Tapi bagi kami, itu bukan halangan. Kabut justru membawa kesejukan dan membuat tanah tetap lembap untuk tanaman,” tutur Samsul,Rabu (2/7/2025) salah seorang warga yang ditemui di ladangnya. Ia menanam kopi dan kentang di lereng bukit, seperti kebanyakan penduduk lainnya.
Menurut Samsul, kehidupan di Desa Jamur Ujung berjalan dengan ritme alam. Warga terbiasa menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi tanah. Saat musim hujan, mereka sibuk memperbaiki saluran air dan menanam tanaman baru. Saat musim kemarau tiba, warga memanfaatkan waktu untuk merawat kebun dan memperbaiki rumah.
Selain alamnya yang indah, desa ini juga menyimpan kehangatan sosial yang kuat. Tradisi gotong royong masih dijaga dengan baik. Setiap kali ada warga yang membangun rumah atau menggelar hajatan, seluruh tetangga ikut membantu. “Di sini, kami tidak pernah sendiri. Kalau ada yang susah, semua turun tangan,” ujar Samsul sambil tersenyum.(Adv)






































