Connect with us

NUSANTARA

Alhamdulillah, Biaya Haji Tidak Naik Tahun Ini

Published

on

ACEHTIMES.ID | JAKARTA – Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama telah menetapkan hasil final Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2020 sebesar Rp. 35.235.602 atau setara dengan USD 2.563. 

Hasil itu disepakati dalam Rapat Kerja Menteri Agama bersama Komisi VIII di Gedung DPR RI, Kamis (30/1/2020). Selain BPIH, Menag juga menyebut besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sama dengan tahun lalu. 

“Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1441H/2020M sama dengan Bipih tahun sebelumnya,” tandas Menag, dikutip dari laman resmi kemenag.go.id. Kamis, (30/1/2020). 

Menurut Menag, Bipih yang dibayarkan oleh jemaah mencakup biaya penerbangan dan akomodasi di Makkah senilai SAR9,71; serta biaya hidup per jamaah sebesar SAR1500. 

Meski biaya tidak naik, namun pelayanan ibadah haji terus ditingkatkan. Menag menyebut salah satu langkah konkretnya antara lain, bertambahnya jumlah makan di Makkah sebanyak 10 kali, yaitu dari 40 kali pada tahun 2019, menjadi sebanyak 50 kali pada tahun ini. 

Penambahan 10 kali konsumsi ini diberikan pada saat tiga hari menjelang Puncak pelaksanaan haji Arafah. 

Di saat yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menjelaskan, selain penambahan jumlah makan, jamaah juga mendapat fasilitas tambahan lain. Setidaknya ada 5 komponen yang dipastikan pelayanannya semakin meningkat, yaitu pemondokan atau akomodasi. 

“Prinsip dasar kami adalah bahwa setiap pemondokan yang digunakan harus standar bintang 3 (tiga),” kata Ace dalam keterangan tertulis. 

Penempatan jamaah haji Indonesia dengan sistem zonasi per-embarkasi tetap dipertahankan. Kebijakan ini sangat mendukung manajemen pembinaan haji di Arab Saudi. 

Poim selanjutnya, pihaknya sepakat agar makanan yang tersedia dengan menu cita rasa Indonesia yang beragam.   

Baca Juga

“Kami juga mengingatkan kepada Kementerian Agama agar dalam menggunakan produk-produk Indonesia dalam makanan. Misalnya, beras, ikan, sayur-sayuran, daging, bumbu dan lain-lain yang berasal dari Indonesia. Ini tentu dapat mendorong perekonomian kita,” terang Ace. 

Ketiga, kami meminta agar kualitas transportasi bus shalawat ditingkatkan. Bus sholawat ini akan membawa jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram. 

Keempat, Ace meminta pelayanan di Arafah, Mudzdalidah dan Mina ditingkatkan kualitasnya. 

“Terakhir, pembinaan manasik haji melalui peningkatan kualitas petugas haji dan pembimbing haji,” tuturnya. 

Kami memutuskan BPIH tahun 2020 ini ditetapkan lebih cepat agar Kementerian Agama RI memiliki waktu yang lebih luas untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji lebih baik. Selain itu, bagi jamaah haji yang mendapatkan kesempatan untuk berangkat tahun 2020 ini diberikan waktu untuk melunasi setoran.  | RRI

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *