Anak Aceh Terbang Tinggi: Cerita Mayor Eri, Calon Penerbang Pesawat Rafale

ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH –  Di langit Aceh yang biru, deru jet tempur F-16 terdengar membelah angkasa dalam latihan udara besar Cakra C Kosek I Medan. Di balik manuver presisi dan disiplin militer yang luar biasa, ada sosok inspiratif asal Aceh yang menjadi kebanggaan: Mayor Pnb Eri Nasrul M, atau lebih dikenal dengan callsign “Grayfox”.

Putra kelahiran Desa Krueng Ano, Kecamatan Kota Baro, Kabupaten Aceh Besar ini kini menjadi salah satu penerbang tempur terbaik di Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, yang saat ini sedang bertugas dalam latihan di tanah kelahirannya.

Namun lebih dari sekadar latihan rutin, kehadiran Mayor Eri membawa makna lebih dalam: harapan dan inspirasi bagi generasi muda Aceh.

“Saat ini total jam terbang saya di F-16 sudah mencapai 2.950 jam. Tinggal 50 jam lagi menuju target berikutnya, untuk kemudian bersiap mengoperasikan pesawat tempur Rafale,” ujar Mayor Eri kepada AcehTimes, Rabu (2/7/2025).

Rafale merupakan jet tempur canggih buatan Prancis yang akan segera memperkuat armada TNI AU. Mayor Eri adalah salah satu kandidat elit yang diproyeksikan untuk mengawakinya — sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar yang menanti.

Sejak kecil, ia bermimpi menjadi seperti B.J. Habibie, menciptakan pesawat untuk Indonesia. Namun takdir mengarahkan langkahnya ke kokpit, menjadi penjaga langit negeri dengan tangan di kemudi.

“Dulu saya ingin menjadi pembuat pesawat seperti Pak Habibie. Tapi ternyata rezeki saya menjadi penerbangnya. Yang penting, saya tetap bisa mengabdi di langit Indonesia,” ujarnya sambil tersenyum.

Pesan pun ia sampaikan untuk generasi muda Aceh: jangan pernah ragu untuk bermimpi besar.

“Tidak ada yang tidak mungkin. Teruslah belajar, berjuang, dan bermimpi besar. Kita anak Aceh juga bisa mengharumkan nama daerah dan bangsa di kancah internasional,” kata Grayfox penuh keyakinan.

Mayor Eri bukan hanya lambang profesionalisme militer, tapi juga simbol harapan baru dari Aceh – bahwa anak daerah pun bisa melesat tinggi, sejajar dengan para penjaga langit Nusantara lainnya. | RED