BERITA KOETARADJA
Coworking Space dan Kafe Modern, Tren Baru Komunitas Produktif di Banda Aceh

ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH – Fenomena gaya hidup urban mulai terlihat jelas di Banda Aceh seiring menjamurnya kafe dan ruang kerja bersama (coworking space) dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya menjadi tempat nongkrong, ruang-ruang ini kini berubah fungsi menjadi pusat aktivitas sosial, ekonomi, hingga kreativitas anak muda.
Pantauan di sejumlah titik, kawasan Ulee Kareng, Darussalam, hingga pusat kota Banda Aceh kini dipenuhi kafe modern dengan konsep minimalis, ramah komunitas, dan dilengkapi fasilitas internet cepat.
Para mahasiswa, pekerja lepas, hingga pebisnis muda kerap memanfaatkan ruang tersebut sebagai tempat diskusi, bekerja jarak jauh, hingga pertemuan profesional.
“Saya lebih sering mengerjakan tugas dan proyek di kafe atau coworking space, karena suasananya lebih produktif dan bisa bertemu banyak orang baru,” kata Rina, salah seorang mahasiswa di Banda Aceh, Jumat (12/9/2025).
Tren serupa juga diakui pelaku usaha. Farhan, pengelola salah satu coworking space di Banda Aceh, menyebut bahwa perubahan gaya hidup masyarakat ini turut membuka peluang bisnis baru.
“Anak-anak muda sekarang tidak hanya mencari tempat ngopi, tapi juga ruang yang mendukung kreativitas. Karena itu, kami menghadirkan fasilitas rapat, studio konten, sampai ruang acara komunitas,” ujarnya.
Fenomena ini menurut pengamat sosiologi UIN Ar-Raniry, Dr. M. Nasir, menunjukkan adanya pergeseran budaya urban di Aceh.
“Kafe dan coworking space kini menjadi simbol interaksi sosial baru, yang tidak hanya berbasis konsumsi, tetapi juga produksi ide dan kolaborasi. Ini bagian dari transformasi Banda Aceh menuju kota modern,” jelasnya.
Meski demikian, perkembangan ini juga memunculkan kritik. Beberapa kalangan menilai gaya hidup nongkrong di kafe bisa memicu pola konsumtif, terutama di kalangan mahasiswa. Namun sebagian lain melihatnya sebagai peluang positif jika diarahkan pada penguatan jaringan sosial dan kewirausahaan. (Ics)

