POLITIK
Diminta Bersikap Soal Uighur, Ini Respon Moeldoko dan Mahfud MD
ACEHTIMES. ID | JAKARTA – Perbincangan mengenai Muslim Uighur yang berada di Xinjiang, Cina belakangan menghangat. Salah satu penyebabnya, pemberitaan di salah satu media asing yang menyebut Pemerintah Cina memberikan uang kepada beberapa ormas keagamaan di Indonesia agar bungkam terhadap isu ini.
Mulai dari Pengurus BesarNahdlatul Ulama sampai Pengurus Pusat Muhammadiyah membantah tudingan itu.
KetuaUmum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan mereka tak akanberhenti menyoroti berbagai tindak diskriminasi yang terjadi di berbagainegara, salah satunya terkait komunitas Muslim Uighur di Cina.
Haedar mengatakan pada kasus muslim Uighur, Muhammadiyah tetap berprinsip negara harus bersikap adil. Dalam konteks bilateral maupun global. “Kami meminta Indonesia juga menyampaikan sikap yang tegas,” kata Haedar, Ahad, 21 Desember 2019.
Berikut tanggapanpemerintah terhadap desakan agar mereka turun tangan dalam isuMulsim Uighur:
1. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Moeldoko menyebutbahwa pemerintahan Indonesia tak akan ikut campur terkait muslim Uighur diCina. Menurut Moeldoko, pemerintah Indonesia tidak memasuki urusan negaralain.
“Setiap negaramemiliki kedaulatan untuk mengatur warga negaranya. Jadi pemerintah RI tidakikut campur dalam urusan negara China mengatur dalam negeri,” ujarMoeldoko, Senin, 23 Desember 2019.
2. MenkoPolhukam Mahfud MD
Sementara itu, Menteri Koordinator BidangPolitik Hukum dan Keamanan, Mahfud Md memastikan pemerintah melalui Kementerian
Luar Negeri melakukan diplomasi lunak menyikapi kasus ini.“Ibu Menteri Luar Negeri sudahmelakukan langkah-langkah. Kami punya jalan diplomasi lunak. Sejak dulu kamimenjadi penengah dan mencari jalan yang baik, bukan konfrontatif,” kataMahfud pada Kamis, 19 Desember 2019. Tempo