Connect with us

EKONOMI & BISNIS

Harga Emas di Banda Aceh Tembus Rp5.670.000 PerMayam, Pembeli Kini Lebih Ganas dari Penjual

Published

on

Daffa seorang pedagang emas di Pasar Aceh, Banda Aceh (photo: Ichsan)

ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH – Harga emas di pasaran kembali bergerak naik tipis. Per 23 Agustus 2025, harga emas per mayam dipatok di angka Rp5.670.000, naik Rp20.000 dibandingkan sehari sebelumnya. Namun, kenaikan kecil ini justru memicu tren pembelian emas oleh masyarakat, bukan penjualan.

Dari catatan pedagang emas, 60% transaksi saat ini didominasi pembelian, sementara hanya 40% yang menjual. Kondisi ini menunjukkan masyarakat lebih memilih menyimpan emas di tengah fluktuasi harga ketimbang melepasnya untuk kebutuhan lain.

“Memang ada yang menjual, biasanya karena butuh dana untuk membeli kendaraan, renovasi rumah, atau modal usaha. Tapi jumlahnya lebih kecil dibandingkan yang membeli,” ujar Daffa seorang pedagang emas di Banda Aceh, Sabtu (23/8/2025).

Sementara itu, harga emas Antam per gram juga menyentuh Rp2.125.000. Pola transaksinya sama 60% pembeli, 40% penjual.

Hal ini mempertegas bahwa emas tetap jadi pilihan utama masyarakat untuk berinvestasi, meskipun harganya sempat turun dari Rp5.750.000 ke Rp5.650.000 per mayam beberapa pekan lalu.

Baca Juga

Yang menarik, pembelian emas untuk mahar perkawinan justru mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir. Data menunjukkan penurunan daya beli mahar mencapai 20–30%.

Jika dulu masyarakat membeli 20 hingga 40 mayam untuk mahar, kini rata-rata hanya berkisar 10 hingga 15 mayam.

“Sekarang tren beli emas lebih banyak untuk investasi atau perhiasan biasa. Mahar jelas menurun, apalagi pasangan muda sekarang minim membeli dalam jumlah besar,” jelasnya kepada Acehtimes.co.id.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan, apakah emas kini lebih dipandang sebagai alat simpanan nilai ketimbang simbol sakral pernikahan?

Sebab, meski harga bergerak fluktuatif, masyarakat tetap agresif membeli emas untuk investasi, sementara daya beli untuk kepentingan mahar makin merosot. (Ics)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *