NUSANTARA
Harga Masker Melompat Hingga Rp 2 Juta, Polisi Buru Penimbun
ACEHTIMES.ID | JAKARTA– Masker begitu langka, sampai-sampai Rizky Febian harus membayar Rp 2 juta untuk membeli sekotak penutup mulut dan hidung itu.. “Tadi pagi saya beli dua juta satu dus. Memang sangat disayangkan,” kata Rizky Febian, Selasa (3/2/2020)
Ia mencari supermarket ternyata masker kosong. Meski ia khawatir, Rizky tak mau membatasi kegiatan sehari-harinya hanya karena ancaman virus corona. “Kalau aku pribadi karena positif thinking udah sajalah jalanin aja,” katanya
Polri pun memburu penimbun masker hingga hand sanitizer atau cairan pembersih tangan yang peredarannya kini semakin langka. Harganya pun mahal.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adisaputra, meyakinkan bila nanti terbukti ada pengusaha yang melakukan penimbunan, Polri bakal menjerat mereka dengan Pasal 107 UU Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. “Tidak tanggung-tanggung, ancaman hukumannya 5 tahun dan denda Rp50 miliar,” kata Asep, Selasa (3/3/2020)
Pihaknya pun mengimbau para pelaku usaha tidak memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan.
Terkait dengan adanya peningkatan jumlah pembelian barang oleh masyarakat di sejumlah pasar swalayan, pihaknya menilai hingga saat ini belum ada potensi terjadi kerawanan. Namun demikian Polri tetap berkoordinasi dengan pihak keamanan di pusat-pusat perbelanjaan.
Asep mengimbau warga agar tidak panik karena pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan pangan. “Mabes Polri melalui Satgas Pangan membantu mengontrol ketersediaan bahan pokok,” katanya.
Kelangkaan juga terjadi di beberapa daerah. Seperti di Riau, polisi
mengantisipasi adanya potensi penimbunan masker menyusul langkanya keberadaan alat penutup hidung dan mulut tersebut di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
Kepala Subdit I Kriminal Khusus Polda Riau AKBP Asep Iskandar di Pekanbaru mengatakan saat ini pihaknya tengah memeriksa sejumlah pergudangan penyimpanan peralatan medis.
“Ini kita tengah memeriksa beberapa gudang. Memang dari aktivitas penjualan sudah terjual semua. Kami belum menemukan adanya penimbunan,” katanya Selasa (3/3/2020). Polda Riau juga turut menyoroti sulitnya menemukan hand sanitizer (cairan antiseptik pembersih tangan).
Masker juga sulit dicari di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
“Banyak warga yang membeli masker sejak COVID-19 merebak dan ditambah lagi setelah diumumkan dua WNI yang positif terjangkit,” kata Desi salah seorang petugas apotek di Pontianak, dikutip Antara.
Akibatnya, banyaknya permintaan dan stok barang menipis, sehingga membuat harga jual masker biasanya hanya Rp 40 ribu/kotak, kini sudah Rp 100 ribu/kotaknya. | TS