Connect with us

GEMA PARLEMENTARIA

Ini Harapan Dahlan Jamaluddin, Didepan Civitas Akademika Al Muslim

Published

on

Pembangunan sumber daya manusia, adalah jalan utama untuk keluar dari kemiskinan struktural di Aceh

ACEHTIMES. ID | BIREUEN – Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, Sabtu, 21 Desember 2019, diundang oleh civitas akademik Universitas Almuslim Bireuen, untuk hadir dan menyampaikan orasi pada acara Wisuda Sarjana dan Ahli Madya Angkatan XXXII kampus tersebut. Dalam kesempatan itu, Politis Partai Aceh ini,  menghanturkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Almuslim, yang sudah mengundangnya 

“Saya bangga karena bisa hadir dan menyampaikan ide-ide saya, sebagai salah seorang rakyat Aceh dan juga pimpinan DPR Aceh saat ini” Ungkap Dahlan 

Dalam kesempatan itu, putra Pidie Jaya ini, menyampaikan beberapa hal yang  di hadapan seribuan dosen, pejabat kampus dan juga para mahasiswa yang hari itersebut dikukuhkan sebagai sarjana. 

Dahlan mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan, Aceh merupakan provinsi termiskin di Sumatera, atau berada di urutan ke-enam secara nasional. Ada sekitar 147 ribu pengangguran dari 2,36 juta angkatan kerja di Aceh. 

Masih menurut BPS, Aceh berada di posisi ke-delapan angka pengangguran terbanyak di Indonesia. Hal ini sungguh miris di tengah banyaknya pembangunan dan uang yang dikucurkan Pemerintah Aceh. Tandanya, program tersebut tidak tepat sasaran. 

“Ini menjadi pelajaran penting bagi saya, selaku pimpinan DPR Aceh. Kami di DPRA meminta kepada Pemerintah Aceh,untuk melaksanakan pembangunan yang tepat sasaran, agar angka pengangguran bisa menurun di Aceh” Papar Dahlan

Baca Juga

Dalam hal pendidikan, Ia menyebutkan, DPRA akan terus mendorong, agar Pemerintah Aceh terus melaksanakan program beasiswa S1, S2, dan S3 bagi putra-puteri bangsa Aceh secara merata, tanpa ada pilih kasih. 

“Anak-anak di kampung harus mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak di kota, lulusan PTS harus sama dengan lulusan PTN, terlebih lagi anak-anak korban konflik yang berada di kampung, yang merasakan langsung pedihnya konflik Aceh” Harap anggota dewan Dapil 2 ini. 

Dahlan berharap, Jangan sampai ada kesan cuma anak-anak di kota atau yang status sosialnya tinggi yang mendapatkan beasiswa. Jika alasannya adalah anak-anak di kampung tidak mendapatkan beasiswa karena terkendala bahasa, maka pemerintah wajib memberikan solusinya, yaitu meningkatkan kemampuan bahasa mereka.

“Ajarkan mereka bahasa Inggris, Arab, Cina, Jepang dan bahasa dunia lainnya. Kita ingin melihat putra-putri bangsa Aceh bisa berkiprah di tingkat global, seperti orang-orang tua kita dahulu” Harap Dahlan 

Diakhir orasinya, Dahlan menyebutkan, Pembangunan sumber daya manusia, adalah jalan utama untuk keluar dari kemiskinan struktural di Aceh. | AULIA 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *