RAMPOE
Kanwil Kemenag Aceh Luncurkan Film “Harmony of Aceh”
ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH – Kementerian Agama Provinsi Aceh resmi meluncurkan film pendek berjudul “Harmony of Aceh; Memaknai dan Menghormati” pada Rabu, (6/11). Film ini bertujuan memotret dan menguatkan citra Aceh sebagai daerah yang damai dan penuh toleransi. Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Ahmad Yani, menyatakan film ini diharapkan dapat menepis stigma negatif yang kadang disematkan pada Aceh terkait kerukunan beragama.
“Peluncuran film ini adalah sebuah sejarah bagi Kanwil Kemenag Aceh, sebagai bentuk visualisasi nyata bagaimana toleransi dan kerukunan hidup antarumat beragama terjalin dengan baik di Aceh,” ujar Ahmad Yani dikutip dari rilis resminya. Acara yang digelar di Ruang Teater Lantai 4 Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI), Banda Aceh tersebut dihadiri pejabat Kemenag Aceh, pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pimpinan BSI, Kesbangpol Aceh, serta kalangan media, ormas, dan pegiat film.
Film “Harmony of Aceh” yang akan diputar kembali pada Hari Toleransi Internasional, 16 November 2024 mendatang, menampilkan harmoni kehidupan masyarakat Aceh yang beragam dalam menjalankan aktivitas keagamaan. Ahmad Yani menambahkan bahwa pesan dalam film ini penting untuk disampaikan, baik kepada masyarakat Indonesia maupun dunia, guna menunjukkan bahwa Aceh adalah tempat yang toleran dan harmonis.
Produser film, H. Ahsan Khairuna, yang juga merupakan Kepala Tim Umum dan Hubungan Masyarakat Kanwil Kemenag Aceh, menyebutkan bahwa film ini adalah bagian dari program penguatan Moderasi Beragama yang dicanangkan Kemenag Aceh. “Ini adalah salah satu ikhtiar kami dalam merawat kerukunan, tidak hanya melalui dialog dan pelatihan, tapi juga lewat pendekatan kreatif seperti film,” jelas Ahsan.
Dalam film ini, para pemeran menunjukkan berbagai interaksi lintas agama yang menunjukkan toleransi dan saling menghargai. Monica Malau, salah satu pemeran utama, menyampaikan harapannya agar film ini mampu memperkuat solidaritas dan kerukunan di Aceh. Pemeran lain juga menuturkan bahwa film ini bisa menjadi referensi positif bagi wisatawan dan masyarakat yang ingin melihat sisi harmonis Aceh.
Acara peluncuran diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan kru film, di mana sutradara Subur Dani turut berbagi pandangannya. Ia berharap film ini dapat membuka wawasan publik tentang keindahan kerukunan beragama di Serambi Mekkah. []