Connect with us

POLITIK

Kemlu RI Kecam Aksi “Free Papua, Maluku, Aceh” di Forum PBB: Penyalahgunaan yang Tak Bisa Ditoleransi

Published

on

Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat | Foto Net

ACEHTIMES.CO.ID | JAKARTA  – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) angkat bicara terkait viralnya video sejumlah orang mengangkat poster bertuliskan “Free Papua, Free Maluku, Free Aceh” di dalam forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Aksi tersebut terjadi dalam forum United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII) dan langsung menuai sorotan tajam dari pemerintah Indonesia.

Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat atau akrab disapa Roy, menyebut tindakan tersebut sebagai aksi yang tidak bertanggung jawab dan mencederai semangat forum yang semestinya menjadi ruang dialog konstruktif antar negara.

“Memang ada insiden mengenai orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan forum UNPFII beberapa hari lalu,” kata Roy dalam konferensi pers di Gedung Palapa, Kemlu RI, Kamis (24/4/2025).

Forum UNPFII sendiri merupakan wadah resmi PBB untuk membahas pemberdayaan masyarakat adat dengan menjunjung tinggi kedaulatan masing-masing negara. Roy menilai tindakan membawa poster separatis seperti itu justru bertentangan dengan semangat forum dan prinsip dasar PBB.

Baca Juga

“Amat disayangkan, ada individu yang memanfaatkan forum tersebut demi kepentingan sempit kelompok tertentu. Ini bukan tempat untuk kampanye separatis,” tegasnya.

PBB sendiri tidak tinggal diam. Dalam video yang beredar, tampak petugas dari United Nations Department of Safety and Security (UNDSS) menghampiri sekelompok orang berpakaian adat yang duduk di dalam ruangan forum. Petugas langsung mengambil lembaran bertuliskan “FREE MALUKU, FREE PAPUA, FREE ACEH” yang berada di atas meja.

Roy menekankan bahwa forum-forum resmi PBB merupakan kerja sama antar pemerintah. Jika ada peserta yang hadir atas nama LSM namun bertindak melenceng dari tujuan forum, maka hal itu juga tak bisa diterima oleh komunitas internasional.

“Ini menjadi pengingat bahwa integritas forum-forum internasional harus dijaga. Aksi semacam ini jelas melanggar etika, aturan, dan semangat kerja sama global,” pungkasnya. | RED

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *