BERITA KOETARADJA
Maraknya LGBT di Banda Aceh, Musriadi: Jangan Biarkan Sejarah Nabi Luth Terulang

ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH — Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Musriadi, mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar tidak mengabaikan maraknya fenomena perilaku menyimpang seperti LGBT yang mulai mencuat di Banda Aceh. Ia menilai, jika persoalan ini dibiarkan berlarut, bukan tidak mungkin kota yang dikenal dengan identitas syariat Islam ini akan bernasib serupa dengan kaum Nabi Luth dalam sejarah.
Peringatan itu ia sampaikan setelah petugas Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Banda Aceh mengamankan dua pria yang diduga sebagai pasangan sesama jenis di toilet Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Rabu (16/4/2025) dini hari. Menurut Musriadi, insiden tersebut hanyalah satu dari sekian banyak tanda bahwa nilai-nilai syariat di Banda Aceh mulai terkikis.
“Kalau dibiarkan, ini seperti zaman Nabi Luth. Dunia bisa tergulung,” ujarnya dengan nada prihatin dalam perbincangan bersama RRI Banda Aceh.
Selain perilaku LGBT, Musriadi juga menyoroti angka kasus HIV di Banda Aceh yang menunjukkan tren peningkatan, terutama pada kelompok laki-laki yang berhubungan dengan sesama jenis (LSL). Menurutnya, kondisi ini merupakan alarm bagi semua pihak untuk bertindak cepat dan tegas.
Ia menegaskan bahwa penanganan persoalan sosial di Banda Aceh, mulai dari HIV/AIDS, LGBT hingga penyalahgunaan narkoba, bukan hanya menjadi tugas pemerintah kota semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Tidak cukup hanya Wali Kota yang bergerak, kami di DPR, masyarakat, dan semua stakeholder harus turut ambil bagian,” tegasnya.
Musriadi juga mengapresiasi respon cepat Satpol PP dan Wilayatul Hisbah dalam menindaklanjuti laporan masyarakat. Ia menilai, sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci penting agar Banda Aceh tidak semakin jauh terjerumus dalam krisis moral.
“Kalau masyarakat responsif terhadap persoalan sosial, pemerintah pun akan lebih mudah mengambil sikap,” pungkasnya. | RED

