EKONOMI & BISNIS
Permintaan Hunian di Aceh Besar Meningkat, Apa Pemicunya?
 
																								
												
												
											ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH – Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan hunian di Aceh Besar terus menunjukkan tren peningkatan. Data dari sejumlah pengembang dan agen properti lokal memperlihatkan, minat masyarakat untuk membeli maupun membangun rumah di kawasan ini semakin tinggi, terutama di daerah perbatasan yang berdekatan dengan Banda Aceh.
Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor utama. Pertama, pertumbuhan penduduk yang semakin padat di Banda Aceh mendorong masyarakat mencari alternatif hunian di wilayah sekitar.
Aceh Besar yang berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi menjadi pilihan logis karena jarak tempuh yang relatif dekat.
Kedua, harga tanah di Banda Aceh yang kian melonjak membuat sebagian besar keluarga muda dan pekerja memilih Aceh Besar sebagai lokasi hunian. Di kawasan pinggiran, harga tanah masih relatif lebih terjangkau dengan akses infrastruktur yang memadai.
Selain itu, kehadiran fasilitas umum seperti sekolah, pusat kesehatan, dan jalur transportasi yang semakin berkembang turut meningkatkan daya tarik Aceh Besar sebagai kawasan hunian.
Beberapa lokasi seperti Lambaro, Indrapuri, hingga Jantho mulai dilirik sebagai kawasan perumahan baru.
Faktor lain yang ikut mendorong adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Banyak keluarga muda kini lebih memilih tinggal di rumah tapak dengan suasana lebih tenang dan lahan lebih luas dibandingkan di pusat kota yang padat.
Namun, peningkatan permintaan hunian ini juga membawa tantangan. Di antaranya adalah kebutuhan tata ruang yang terencana, ketersediaan infrastruktur dasar seperti air bersih dan listrik, serta pengendalian pembangunan agar tidak mengorbankan lahan produktif.
Dengan tren yang terus meningkat, Aceh Besar berpotensi menjadi kawasan penyangga hunian utama bagi Banda Aceh di masa depan.
Pertanyaannya, apakah pemerintah daerah dan pelaku industri properti mampu mengelola peluang ini secara berkelanjutan tanpa mengabaikan aspek lingkungan dan sosial? (Ics)






































