NUSANTARA
Persoalan Ekonomi dan Kasus Narkoba Jadi Pemicu Utama Gangguan Jiwa
ACEHTIMES.ID | PANGDEGLANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Pandeglang terus meningkat. Hal itu setidaknya terjadi dalam tiga tahun terakhir. Sesuai catatan, pada 2016 ODGJ sebanyak 564 orang. Namun pada 2019 lalu, jumlah melonjak ke angka 1,974 orang.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Pandeglang, Dr Achmad Sulaiman berpendapat, faktor penyebab ODGJ di Pandeglang salah satunya karena masalah ekonomi. Kondisi hidup yang sulit, membuat mereka depresi yang berujung pada gangguan kejiwaan.
“Salah satu faktornya adalah ekonomi, narkoba, dan banyak juga hal-hal kecil di jaman sekarang,” ungkapnya, Rabu (8/1/2020).
Dia juga menjelaskan, kenaikan ODGJ tersebut lantaran kini masyarakat mulai berani memberitahukan kepada petugas kesehatan bahwa ada anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya, keluarga cenderung menutupi ada anggota keluarganya yang menderita ODGJ karena dianggap sebagai aib.
“Kenapa naik, karena tadinya disembunyikan oleh masyarakat. Jadi ODGJ itu dianggap tabu, dianggap aib, namun sekarang masyarakat mulai berubah stigmanya, karena kami sering sosialisasi kalau ODGJ itu bisa disembuhkan,” jelasnya.
Bukan cuma itu, dirinya juga menyebut bahwa meningkatnya penderita ODGJ di Pandeglang, disebabkan buangan dari daerah lain. Hal itu terbukti saat Dinkes bersama kepolisian melakukan penertiban ODGJ beberapa waktu lalu. Ketika dibawa ke tempat penampungan sementara untuk dimandikan dan tes jari tangannya menggunakan Mobile Automatic Multi Biometric Identification System, didapati bahwa ODGJ tersebut bukan warga Pandeglang.
“Kemarin kita tangkap bersama Polisi, terus dimandikan dan tes jarinya. Disana ketahuan, karena mereka pernah melakukan perekaman e-KTP. Rata-rata ODGJ yang keliling itu orang jauh semua,” katanya.
Achmad melanjutkan, dia meminta agar anggota keluarga bisa berperan aktif memberikan pendekatan dan pengobatan. Achmad menyarankan masyarakat untuk tidak ragu atau malu ketika ada anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa. Karena dia memastikan, ODGJ bisa disembuhkan seperti semula.
“Intinya keluarga jangan minder ketika ada anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa, karena biar bagaimana pun ODGJ bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur,” tutupnya. | RRI Per