LINTAS NANGGROE
PLN Dituntut Bertanggung Jawab, Listrik Mati, Usaha Rakyat Hancur
ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH – Anggota DPR Aceh, Zamzami, ST., MAP, mengecam keras PT PLN (Persero) atas krisis listrik yang terus berulang di Aceh. Padamnya listrik berhari-hari telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, bahkan meruntuhkan harapan usaha kecil hingga program ketahanan pangan rakyat.
“Ini bukan lagi persoalan teknis. Ini sudah menjadi musibah sosial-ekonomi yang menghantam masyarakat Aceh. PLN jangan main-main, segera ambil langkah tegas dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi,” tegas Zamzami, Rabu (1/10/2025).
Kasus paling nyata terjadi di Aceh Selatan. Sebanyak 1,2 ton udang vaname milik BUMG Maju Jaya, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, mati akibat suplai oksigen kolam terhenti menyusul padamnya listrik sejak Senin (29/9). Nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah, dan kini pihak BUMG resmi menuntut kompensasi dari PLN.
Direktur BUMG Maju Jaya, Ismaidi, menjelaskan bahwa budidaya udang vaname ini baru dirintis sejak Juli 2025 sebagai bagian dari program ketahanan pangan daerah. Namun padamnya listrik tanpa kepastian jadwal hidup-mati membuat sistem antisipasi gagal berfungsi.
“Kami sudah berusaha mencari BBM untuk genset di SPBU maupun pengecer, tapi pasokan sulit didapat karena listrik PLN padam. Akhirnya ribuan ekor udang mati, rugi besar kami tanggung,” ungkap Ismaidi dengan nada kecewa.
Zamzami menilai kondisi ini sebagai bukti nyata kelalaian PLN. Ia mendesak agar PLN tidak hanya memberi alasan klasik soal gangguan jaringan atau cuaca, melainkan segera menyusun solusi permanen.
“PLN harus berhenti memberi alasan klise. Masyarakat Aceh tidak bisa terus-menerus menjadi korban. Saya minta PLN bertanggung jawab penuh, termasuk memberikan kompensasi nyata, bukan janji-janji,” ujar Zamzami.
Menurutnya, Aceh tidak boleh diperlakukan sebagai wilayah kelas dua dalam pelayanan listrik. “Jika PLN tidak mampu, sampaikan secara jujur kepada publik. Jangan biarkan rakyat menanggung kerugian sendiri. Kami di DPR Aceh akan terus mengawal dan menekan PLN sampai ada pertanggungjawaban,” tutup Zamzami. (Ics)






































