BERITA KOETARADJA
Remaja Bersenjata Diamankan, DPRK Banda Aceh Soroti Krisis Peran Keluarga

ACEHTIMES.CO.ID | BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Tuanku Muhammad, menyoroti maraknya aksi tawuran yang melibatkan remaja di ibu kota Provinsi Aceh. Menurutnya, salah satu akar persoalan dari fenomena tersebut adalah makin lemahnya peran keluarga dalam mendidik dan mengawasi anak.
Pernyataan itu disampaikan Tuanku Muhammad setelah tiga remaja diamankan oleh aparat gabungan TNI dan Polri saat hendak melakukan aksi tawuran di kawasan Lapangan Blang Padang, Minggu dini hari, 27 April 2025. Ketiganya diketahui merupakan anggota dari komunitas “Satuan Remaja Malam” dan berdomisili di Banda Aceh.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyayangkan keterlibatan anak-anak di bawah umur dalam aksi kekerasan yang bahkan melibatkan senjata tajam.
“Kami sangat mengapresiasi aksi cepat Polresta Banda Aceh dalam menangkap ketiga remaja sebelum tawuran benar-benar terjadi. Jika tidak, bisa saja akan ada korban yang terluka bahkan meninggal dunia,” kata Tuanku Muhammad, Selasa (29/04/2025).
Ia menilai, lemahnya peran keluarga menjadi penyebab utama mengapa banyak anak terjerumus dalam tindakan kriminalitas dan kemaksiatan.
“Saya melihat saat ini peran keluarga dalam mendidik dan menjaga anak mulai memudar. Banyak orang tua tidak lagi menaruh perhatian penting terhadap tumbuh kembang anak, bahkan tidak tahu apa saja yang anak lakukan di luar rumah,” ujarnya.
Menurutnya, keluarga seharusnya menjadi lingkungan pertama dan utama dalam memberikan pendidikan moral, etika, dan akhlak. Jika fungsi ini berjalan sebagaimana mestinya, anak-anak akan lebih siap menghadapi tekanan lingkungan dan menjauhi tindakan kriminal.
Lebih lanjut, Tuanku juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan menutup ruang bagi perilaku menyimpang.
“Masyarakat tidak boleh abai. Lingkungan yang baik harus mendorong kebaikan dan mencegah ruang gerak bagi pelaku kriminalitas serta kemaksiatan,” tegasnya.
Ia menekankan perlunya kolaborasi antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah agar tercipta lingkungan sosial yang aman dan sehat di Banda Aceh.
“Jika seluruh elemen bekerja sama, saya yakin tindakan-tindakan kriminalitas yang melibatkan remaja bisa dicegah sejak dini,” pungkas Tuanku Muhammad. [*]

