Connect with us

POLITIK

Survei: Elektabilitas PDIP Turun, Gerindra Naik

Published

on

Prabowo Subianto saat berkunjung ke Aceh | foto net

ACEHTIMES.ID | JAKARTA – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai pilihan partai politik jika pemilu dilaksanakan saat ini. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menempati urutan pertama dengan meraup angka 24,4 persen, disusul Partai Gerindra yang memperoleh angka 12,8 persen.

“PDIP di survei bulan Juli mendapatkan angka 24,4 persen, Gerindra menyusul di peringkat kedua 12,8 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei secara daring, Rabu (25/8).

Sementara itu, elektabilitas Partai Golkar dan Demokrat berada di peringkat berikutnya yang sama-sama mendapatkan angka sembilan persen. Kemudian, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 8,2 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tujuh persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,9 persen, Nasdem 3,5 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2,2 persen.

Sementara, partai-partai lain memperoleh elektabilitas di bawah satu persen. Sedangkan, masih ada 17 persen responden yang tidak menjawab atau tidak tahu.

Burhanuddin memerinci, tren pilihan partai untuk PDIP menurun dibandingkan hasil survei pada April 2021 yang mengantongi angka 27,5 persen. Dia menduga penurunan elektabilitas tersebut dampak dari penurunan tingkat kepuasan kepada kinerja pemerintah.

“Ada dampak kepada partai pemerintah yang lain, tetapi kecil. Yang paling banyak terdampak adalah PDIP, wajar,” ujarnya.

Hal ini berbanding terbalik kepada Gerindra yang notabenenya juga telah bergabung di pemerintahan. Meskipun kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah menurun, tetapi elektabilitas Gerindra mengalami peningkatan.

Menurut Burhanuddin, di mata memori publik, Gerindra belum dianggap sebagai partai pendukung pemerintah. Padahal, kebijakan pemerintah saat dibawa parlemen selalu diamankan Gerindra.

Ketua DPP PDIP Aria Bima menyebut, pihaknya direm untuk tidak berkomentar mengenai hasil survei. Namun, kata dia, alasan PDIP bertahan di peringkat teratas karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta kader turun langsung membantu penanganan pandemi.

“Kenapa PDIP bertahan di 24 persen, memang mengalami penurunan, karena memang dari awal instruksi Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh jajaran kader untuk turun ke masyarakat untuk hadir sebagai solusi di tengah masyarakat,” kata Aria Bima.

Baca Juga

Dia mengeklaim, para kader membantu penanganan Covid-19, baik berupa pemberian sembako kepada masyarakat terdampak maupun obat-obatan untuk mereka yang menjalani isolasi mandiri. Bahkan, kata Aria, tidak sedikit kader yang terpapar Covid-19 karena turun langsung memberikan bantuan tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menegaskan, capaian tingkat elektabilitas partainya bukan karena dipersepsikan sebagai partai di luar pemerintahan. Menurut dia, elektabilitas partai relevan dengan kinerja Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, kader lain sebagai anggota DPR RI maupun DPRD provinsi dan kabupaten/kota, serta kader yang ikut membantu penanganan pandemi.

“Pasti membawa dampak ke orang yang di survei oleh Mas Burhanuddin. Orang tentu melihat ya ini ada orang (kader Gerindra) yang turun langsung membantu mereka dalam menghadapi pandemi ini,” ujarnya.

Penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 1.220 orang dengan toleransi kesalahan atau margin of error (MoE) sekitar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 30 Juli sampai 4 Agustus 2021. | ROI

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *