LINTAS NANGGROE
Temuan Kapal Layar Mewah Tanpa Awak di Aceh Utara Masih Misterius

ACEHTIMES.ID | ACEH UTARA – Tim Gabungan dari TNI AL bersama Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kantor Bea Cukai, dan Imigrasi Lhokseumawe, turun ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, guna memeriksa langsung fisik Kapal Layar (yacht) tanpa awak, yang terdampar di perairan sekitar 15 mil dari pinggiran pantai Kecamatan Muara Batu, pada Sabtu, 11 Januari 2020 lalu.
Pantauan RRI di lokasi PPI Krueng Mane, sampai hari ketiga pasca ditemukannya kapal layar tersebut oleh kalangan nelayan, fisik kapal masih disandarkan di dekat PPI Krueng Mane. Sementara pihak KSOP dibantu aparat TNI AL dibawah pimpinan Danlanal Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Syamsu Rizal, serta pihak Keimigrasian sedang melakukan penyelidikan untuk mencari tahu asal usul dan pemilik kapal layar mewah tersebut di lokasi, Selasa (14/1/2020).
Tim gabungan juga melihat lebih dekat fisik kapal dengan menggunakan dua perahu nelayan kemudian merapat dan naik ke atas kapal. Dan berdasarkan pantauan RRI di lokasi kapal tersebut, di bagian dalam kapal terdapat tiga buah kamar tidur dan letaknya satu di bagian depan, dua lainnya di bagian belakang dengan posisi bersebelahan kanan dan kiri.
Kemudian ada dapur, lemari, piring dan gelas yang tersusun di dekat dapur, hingga terdapat juga satu unit lemari es (kulkas). Terasa sangat nyaman sekali di dalam kapal layar tersebut. Akan tetapi, penyelidikan nampaknya bakal segera dilanjutkan, karena menurut Koordinator Keselamatan Berlayar Pos Penjagaan dan Patroli (Coast Guard) Kantor KSOP Lhokseumawe, Yusriadi, pihaknya sudah melaporkan temuan kapal layar asing ini ke Direktorat KPP di Jakarta.
“Kami masih menunggu hasil investigasi melihat kepemilikan kapal. Sambil menunggu itu, kita juga menjalin komunikasi dengan pihak Konsulat Perhubungan yang ada di Singapore, Malaysia, dan Thailand, guna mencari tahu siapa pemilik kapal ini sebenarnya,” kata Yusriadi kepada RRI, Selasa (14/1/2020).
Sedangkan pihak Imigrasi, tambahnya, juga akan melanjutkan pemeriksaan dengan menghubungi Kedutaan Besar Inggris yang ada di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Karena berdasarkan temuan dompet yang tercecer di dalam kapal terdapat kartu Driving Licence atas nama Steven Christopher, berkebangsaan Inggris. Sementara itu, kebangsaan kapal (bendera kapal) sedang dicari tahu, apakah benar dari Thailand.
“Upaya mencari tahu ini mungkin akan membutuhkan waktu selama beberapa hari ke depan,” pungkas Yusriadi. | RRI

